Selasa, 20 Desember 2011

Tugas ke-3 (Teori Organisasi Umum 1)

1. Pengertian Komunikasi
       Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.

2. Unsur-Unsur Komunikasi
            Berdasar pada hasil kajian Harold Laswell, unsur-unsur yang mempengaruhi suatu komunikasi terdiri dari lima, yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan, media, dan umpan balik, dimana kelima unsur tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi.

3. Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
          Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh  organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

4. Hambatan-hambatan Komunikasi
    1. Mendengar.
    2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
    3. Menilai sumber.
    4. Persepsi yang berbeda.
    5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda.
    6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
    7. Pengaruh emosi.
    8. Gangguan.

5. Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
    1. Dari segi sifatnya :
        a. Komunikasi yang berlangsung lisan.
        b. Komunikasi melalui tulisan.
    2. Dari segi arahnya :
        a. Komunikasi dari bawahan ke atasan.
        b. Komunikasi dari atasan ke bawahan.
        c. Komunikasi ke sesama.

6. Faktor – faktor Perubahan Organisasi
    1. Faktor internal adalah segala keseluruhan factor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
      2. Faktor eksternal adalah segala keseluruhan factor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.

7. Proses Perubahan
         Organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan tersebut mempunyai dampak tehadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negati apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan yang terjadi di luar organisasi.

8. Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
      Ciri-ciri pengembangan organisasi adalah suatu strategi pendidikan yang komplleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tinngkat yang memusingkan perubahan itu sendiri.

9. Metode Pengembangan Organisasi
          Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.

10. Pengertian Kepemimpinan
           Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

11. Tipe-tipe Kepemimpinan
      1. Tipe Otokratik.
      2. Tipe Paternalistik.
      3. Tipe Kharismatik.
      4. Tipe Laissez Faire.

12. Teori - Teori Kepemimpinan
           Salah satu prestasi yang cukup menonjol dari sosiologi kepemimpinan modern adalah perkembangan dari teori peran (role theory). Dikemukakan, setiap anggota suatu masyarakat menempati status posisi tertentu, demikian juga halnya dengan individu diharapkan memainkan peran tertentu. Dengan demikian kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu aspek dalam diferensiasi peran. Ini berarti bahwa kepemimpinan dapat dikonsepsikan sebagai suatu interaksi antara individu dengan anggota kelompoknya.


SUMBER :

Tugas ke-2 (Teori Organisasi Umum 1)

1. Type dan Bentuk Organisas
       Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan , atau organisasi partai politik. Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional. Karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut:
        1. Piramida Mendatar(flat).
        2. Piramida Terbalik.
        3. Type Kerucut.
  • Bentuk Organisasi
         1. Bentuk organisasi staff
         2. Bentuk organisasi lini
         3. Bentuk organisasi fungsional
         4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
         5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
         6. Bentuk organisasi lini dan staff

2. Struktur atau Skema organisasi

    A. Elemen Struktur Organisasi :
        1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja.
       2. Adanya standardisasi kegiatan kerja.
       3. Adanya koordinasi kegiatan kerja.
       4. Besaran seluruh organisasi.

    B. Macam-macam Skema Organisasi :
        A. Berdasarkan teknik atau cara membuatnya :
            1. Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah.
            2. Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan.
            3. Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
            4. Skema Organisasi Lingkaran.
            5. Skema Organisasi Gambar.
        B. Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
            1. Skema Organisasi Fungsional.
            2. Skema Organisasi Jabatan.
            3. Skema Organisasi Nama.
            4. Skema Organisasi Nama dan Jabatan.
            5. Skema Organisasi Struktur. 

3. Pengertian Konflik
         Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai konflik, diantaranya sebagai berikut.
    1. Menurut Berstein (1965), konflik merupakan suatu pertentengan, perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi yang memberikan nilai posotif dan negative didalam interaksi manusia.
    2. Menurut Dr. Robert M.Z Lawang, konflik itu adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, dimana dari tujuan mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
   3. Menurut Drs. Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan dimana dua pihak mengagalkan tercapinya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan berpendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari dari masing-masing pihak.
   4. Menurut Soerjono Soekamto, konflik adalah suatu proses social dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

4. Jenis dan Sumber Konflik
    A. Jenis-Jenis Konflik :
        1. Person rile conflict
        2. Inter rule conflict.
        3. Intersender conflict.
        4. Intrasender conflict.
    B. Sumber-Sumber Konflik :
        1. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas.
        2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
        3. Saling ketergantungan dalam kegiata-kegiatan kerja.
        4. Perbedaan nilai-nilai atau presepsi.
        5. Kemandirian organisasional.
        6. Gaya-gaya individual.

5. Strategi Penyelesaian Konflik
    1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama.
    2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan.
    3. Memperbesar sumber-sumber organisasi.
    4. Membentuk forum.

6. Motivasi
         Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak.

7. Teori Motivasi
    1. Teori X dan Teori Y Mc Gregor.
    2. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow.
    3. Teori Motivasi Berprestasi Mc Clelland.
    4. Teori Motivasi Dua faktor Herzberg.

8. Proses Mempengaruhi dalam Suatu Perusahaan
       Dalam perusahaan tentu adanya proses peran dari masing – masing pegawai dalam suatu perusahaan. Proses peranpun itu meliputi cara kerjanya perusahaan untuk mencari harapan yang terbaik. Dimana perusahaan bisa untuk berkembang dengan baik tanpa adanya hal untuk saling mempengaruhi.Peran itupun akan saling menunjang kemajuan perusahaan.Karena dengan adanya peran untuk saling mempengaruhi maka perusahaan akan saling terdapat komunikasi yang baik didalam menjalin etika yang formal. Dari sini akan tampak bahwa setiap perusahaan akan bisa mempengaruhi setiap pegawainya unutk melakukan hal yang terbaik. Berikut akan dijelaskan bagaimana peran proses mempengaruhi dalam suatu perusahaan. Proses mempengaruhi adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

9. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
       Cara lain untuk memahami tindak komunikasi dalam organisasi adalah dengan melihat bagaimana suatu organisasi menggunakan metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).


SUMBER :